Bantaeng -- Berangkat dari keprihatinan sayuran di
Bantaeng tak dikelola maksimal. Tim Penggerak PKK Bantaeng bekerjasama
dengan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Bantaeng
menggelar pelatihan pembuatan keripik sayuran di Desa mate'ne Kecamatan
Tompobulu Bantaeng.
"Sangat menyedihkan melihat sayuran seperti Labu, Labu Siam, Wortel, dsb, setelah panen hanya dijual gelondongan dengan harga murah. Padahal jika diolah akan memberi nilai tambah untuk mengepulkan asap dapur,"demikian sambutan ketua Tim Penggerak PKK Bantaeng Lies Nurdin, (29/09/11).
Karena itu Lies yang juga istri Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah berjanji akan membantu mencari pangsa pasar seperti yang telah dilakukan selama ini dalam membina UKM di Butta Toa Bantaeng.
Pada kesempatan yang sama, Lies juga menyayangkan jika peralatan yang diberikan kepada masyarakat tidak dimanfaatkan. Oleh karena itu, pihaknya berharap jika dinas terkait menurunkan bantuan peralatan kepada UKM dapat bekerjasama dengan PKK agar peralatan tersebut bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Pelatihan pembuatan keripik sayuran yang sedianya digelar di Desa Bonto Mate'ne Kecamatan Sinoa, terpaksa dialihkan ke Kecamatan Tompobulu lantaran peralatan utama yakni Vacuum Fryer yang akan digunakan berada di Bonto-bontoa. Alhasil, TP PKK Kecamatan Sinoa harus memboyong warganya yang berminat mangetahui proses pembuatan keripik ke desa ini.
Agar pelatihan ini benar-benar punya nilai tambah. Tim TP PKK Bantaeng sengaja mendatangkan pemateri dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Hadir sebagai pemateri Sri Suro Adhawati, Reta, Siti Fakhriyyah dan Abdul Kadir.
"Sangat menyedihkan melihat sayuran seperti Labu, Labu Siam, Wortel, dsb, setelah panen hanya dijual gelondongan dengan harga murah. Padahal jika diolah akan memberi nilai tambah untuk mengepulkan asap dapur,"demikian sambutan ketua Tim Penggerak PKK Bantaeng Lies Nurdin, (29/09/11).
Karena itu Lies yang juga istri Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah berjanji akan membantu mencari pangsa pasar seperti yang telah dilakukan selama ini dalam membina UKM di Butta Toa Bantaeng.
Pada kesempatan yang sama, Lies juga menyayangkan jika peralatan yang diberikan kepada masyarakat tidak dimanfaatkan. Oleh karena itu, pihaknya berharap jika dinas terkait menurunkan bantuan peralatan kepada UKM dapat bekerjasama dengan PKK agar peralatan tersebut bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Pelatihan pembuatan keripik sayuran yang sedianya digelar di Desa Bonto Mate'ne Kecamatan Sinoa, terpaksa dialihkan ke Kecamatan Tompobulu lantaran peralatan utama yakni Vacuum Fryer yang akan digunakan berada di Bonto-bontoa. Alhasil, TP PKK Kecamatan Sinoa harus memboyong warganya yang berminat mangetahui proses pembuatan keripik ke desa ini.
Agar pelatihan ini benar-benar punya nilai tambah. Tim TP PKK Bantaeng sengaja mendatangkan pemateri dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Hadir sebagai pemateri Sri Suro Adhawati, Reta, Siti Fakhriyyah dan Abdul Kadir.
"kualitas wortel dan Labu Bantaeng ternyata paling bagus jenisnya,
sayang sekali jika hanya dijual murah pada pedagang, akan tetapi bagus
jika diolah dan akan dijual dengan nilai yang cukup tinggi, " Sri Suro
Adhawati saat melakukan praktek. (PKK Bantaeng)
0 komentar :
Posting Komentar