Jakarta (14/4). Ketua TP. PKK Kabupaten Bantaeng Ir. Hj. Liestiaty F. Nurdin, M.Fish berkunjung di Kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Senin (14/4), usai menghadiri pembukaan AITIS 2014 di JIE Kemayoran Jakarta.
Pada kunjungan kerja ini, Ketua TP PKK Kab. Bantaeng didampingi oleh DR. H. Muchtar Nawir yang merupakan Staf Khusus Bupati Bantaeng Bidang Pertanian, DR. Hj. Nurlaela, MS selaku Konsultan UKM Pemkab. Bantaeng/Ahli Penelitian Pertanian. Acara penerimaan ini disambut oleh Sekretaris Jenderal Kemenakertrans RI, Ir. Abdul Wahab Bangkona, MSc, dan tampak pula terlihat istri Sekjen Kemenakertrans RI, A. Ningsih Langgara, Direktur Standarisasi Kompetensi dan Program Pelatihan Drs. Muhammad Zuhri Bahri, M.Si, Kepala Balai Besar Peningkatan Produktivitas Salsa Mulyata, SH, M.Si, dan Kasubdit Pengembangan Sarana dan Fasilitas Lembaga Pelatihan Surya Lukito, MSc.
"Alhamdulillah, kami bisa diterima dengan baik disini, terkait dengan rencana kerja sinergitas program-program pelatihan dan pemberdayaan masyarakat Bantaeng dalam menyongsong operasionalisasi BLK Bantaeng yang terbesar di Indonesia Timur. Bersama dengan tim terpadu kami dari Bantaeng mengajukan konsep pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dalam menyikapi perdagangan pasar bebas ASEAN 2015 mendatang" ujar Hj. Liestiaty F. Nurdin, istri Bupati Bantaeng HM. Nurdin Abdullah.
Semoga kedatangan dan silaturrahmi lanjutan ini, membawa angin segar dengan hadirnya program kegiatan hang nantinya bisa melibatkan PKK Kabupaten Bantaeng khususnya lagi dalam hal melatih kelompok usaha industri rumah tangga dalam hal packging/kemasan yang nantinya akan memiliki nilai jual yang tinggi dipasaran dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan rakyat Bantaeng, tambah Hj. Liestiaty F. Nurdin yang juga merupakan alumnus Kyushu University Jepang.
Dalam pertemuan ini, Tim Terpadu Pemda Kab. Bantaeng membahas seputar pembangunan prototipe agroindustri pangan lokal sebagai wadah pelatihan teknik dan manajerial usaha baru bagi angkatan kerja produktif era pasar bebas ASEAN, yang mana juga membahas seputar kehadiran BLK Bantaeng yang akan menjadi wadah berupa mendidik calon wirausaha baru yang nantinya akan menghadirkan unit bisnis profesional dan dapat meningkatkan PAD Bantaeng, dan juga berharap BLK Bantaeng ini memberi pembelajaran penerapan Hazard Analysis Critical Crutral Point (HACCP) pada industri hasil pertama tanaman pangan berbasis "snack" bergizi berbahan baku hasil pertanian lokal.
Kehadiran Tim Terpadu Pemkab. Bantaeng disambut hangat oleh Sekjen Kemenakertrans RI, Abdul Wahab Bangkona, dan sekaligus memerintahkan timnya untuk segera menindaklanjuti usulan Pemkab. Bantaeng dalam berbagai hal, dengan melakukan pertemuan intens nantinya. Bahkan, Sekjen Kemenakertrans RI ini segera mengupayakan operasionalisasi BLK Bantaeng yang dimulai dengan program pelatihan berbasis masyarakat, dan akan disiapkannya pelatiha kerja sebagaimana yang akan dibutuhkan oleh Smelter Nikel di Bantaeng.
"Insya Allah, tahun ini, kita akan berikan dana lagi untuk lanjutan BLK Bantaeng senilai 13,4 Milyar dan sementara proses lelang, dan sekaligus sebagian peralatan pelatihan yang dibutuhkan Bantaeng" ujar Abdul Wahab Bangkona yang juga merupakan alumnus SMA Negeri 1 Bantaeng diera 1970an.
Dilaporkan oleh Syahrul Bayan, SSTP (Kabid. Tenaga Kerja Kab. Bantaeng)
Dari Kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
Di Jalan Gatot Subroto Jakarta.
0 komentar :
Posting Komentar