Bupati Bantaeng dan Bupati Enrekang di Pantai Marina |
Bantaeng, 21/03 – 2014 – Bermaksud lebih memajukan daerahnya, Bupati Kabupaten
Enrekang H Muslimin Bando memilih berguru ke Kabupaten Bantaeng.
Untuk mendapatkan resep pembangunan
di Butta Toa, bupati yang baru 4 bulan dilantik itu membawa 50 orang pejabat,
mulai dari Asisten, Pimpinan SKPD hingga staf.
‘’Kami sengaja membawa personil
lengkap agar memperoleh ilmu yang cukup untuk membangun Enrekang,’’ katanya
pada malam ramah tamah di areal kolam renang Bantaeng, Jum’at (21/3) malam.
Bupati yang juga didampingi Ny
Djohra Muslimin Bando dalam kunjungan 2 hari itu, mengunjungi markas Brigade
Siaga Bencana (BSB) yang kini menjadi fasilitas kesehatan percontohan nasional.
Tampak Sebelah Sudut Kanan - Ibu Wakil T.P PKK Bantaeng |
Tamu dari Enrekang itu juga
mengunjungi demplot pengembangan tanaman talas milik Dinas Pertanian serta
Laboratorium Kultur Jaringan yang merupakan satu-satunya laboratorium
perbanyakan benih di luar Jawa.
Masih menurut Bupati Muslimin Bando,
selama ini kami hanya sering mendengar perkembangan Kabupaten Bantaeng sejak
dipimpin seorang professor.
Karena itu, sejak dilantik, kami
sudah mewacanakan untuk melihat langsung. Dan, ternyata apa yang diceritakan
selama ini tidak salah. ‘’Kami melihat banyak yang menarik. Kotanya sejuk.’’
‘’Bahkan saat melihat Pantai Marina
saya kira inilah yang terbaik. Ternyata masih ada Pantai Seruni yang lebih
indah. Dibalik pengelolaan sumber daya alam yang indah itu tentu ada sumber
daya manusia yang handal. Karena itu, kami ingin belajar banyak,’’ ujarnya.
Terlebih Bantaeng dibangun tanpa
menggunakan dana APBD. Kabupaten Enrekang memiliki APBD Rp 730 miliar dengan
penduduk 200 ribu lebih, sementara Bantaeng memiliki APBD lebih kecil, namun
mampu membangun sejumlah fasilitas.
‘’Kalau Nurdin bisa membangun
Bantaeng, kenapa kami tidak. Karena itulah, kedatangan kami untuk belajar lebih
banyak. Masalahnya, di Enrekang masih ada ego-sektor,’’ akunya.
Bupati Enrekang menegaskan, penyakit
ego-sektor tersebut segera dihentikan sekembalinya dari Bantaeng sebab di
Bantaeng penyakit tersebut sudah tidak ada.
Bahkan masing-masing SKPD mampu
mencari dana dan membangun secara terpadu seperti dibuktikan di kawasan Pantai
Marina, tambahnya.
Tentang pengembangan jaringan hingga
keluar negeri seperti yang dilakukan Bupati Bantaeng, Muslimin Bando berharap
juga dapat diikutkan daerahnya agar turut mendapat bantuan, terutama ambulance
dan pemadam kebakaran (Damkar).
Sebelumnya, Bupati Bantaeng HM
Nurdin Abdullah mengemukakan strategi membangun Bantaeng yang dimulai dari
desa. Pembangunan dilakukan setelah berhasil mengatasi persoalan banjir tahunan
yang merendam kota, termasuk rumah jabatan, jelasnya.
Setelah banjir teratasi, Kota mulai
dibenahi dan kini Kota Bantaeng menjadi kota yang romantis. Ini juga berkat
perencanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan, buka keinginan.
Para pejabat SKPD juga diberi
wawasan dengan melihat ke luar negeri. Hasilnya, tidak ada lagi ego-sektor.
Bahkan setiap program, dapat melibatkan semua SKPD sesuai fungsinya
masing-masing.
Kini, sejumlah fasilitas berhasil
dibangun, termasuk fasilitas wisata seperti Pantai Marina, Pantai Seruni yang
sudah menjadi ikon kota Bantaeng serta kawasan wisata agro di bagian
pegunungan.(hms)
0 komentar :
Posting Komentar