Harap Tunggu sejenak...

Selasa, 18 Februari 2014

DEWI MOTIK UNGKAP RESEP AWET MUDA DI BANTAENG

Share & Komentar



Bantaeng, 19/12 – 2013 – Tokoh perempuan nasional Dr Dewi Motik Pramono M.Si mengungkap resep awet muda, tetap cantik dan aktif kepada perempuan di Kabupaten Bantaeng.
Resep tersebut diungkap dalam dialog bertajuk The Power of Women yang diselenggarakan Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng bekerjasama Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di gedung Balai Kartini Bantaeng, Kamis (19/12).




 Kegiatan yang dipandu calon senator yang juga Ketua Wanita Tani Indonesia Monirah Jafar Hafsah itu memberi inspirasi tentang hidup sehat dan cantik luar dalam yang juga menjadi kekuatan seorang perempuan.
Menurutnya, menjadi perempuan merupakan anugerah yang luar biasa. Sayangnya, perempuan Indonesia lebih banyak mengagungkan tokoh perempuan dari luar terutama dari negara barat.
Padahal, kata Dewi yang juga Ketua Kowani itu, perempuan Indonesia yang kebanyakan Islam seharusnya mengagungkan istri Nabi Muhammad SAW, Khadijah.

‘’Khadijalah yang pantas menjadi teladan bagi kita. Dia bangsawan, kaya, pintar tapi tidak sombong bahkan sangat menghormati suaminya. Ini pelajaran yang sangat berharga’’, tuturnya.
Dewi Motik yang mengaku telah berusia 64 tahun dan tetap aktif mengingatkan, setinggi apapun seorang wanita, dia harus bisa menghormati suaminya. Jangan pernah menghina suami. Terlebih bila suami kita termasuk orang yang baik sebab dia imam kita, ujarnya.

Masih menurut pendiri Ikatan Wanita Pengusaha (IWAPI) itu, jika ingin sukses, kita harus bisa bergandeng tangan dengan pasangan kita. Ini salah satu bagian dari resep cantik lahir batin, tambahnya lagi.
Ia kemudian mengatakan, mulailah dari diri sendiri sebab kekuatan kita ada disitu. ‘’Kenali diri dan jangan pernah sombong dalam mengejar dunia,’’ tandasnya.

Bila itu bisa dilakukan, insya Allah tak hanya kecantikan yang kita raih tetapi juga otak kita bersih dan selalu bisa mengontrol diri. Kalaupun kita emosi, upayakan kalimat yang keluar dari mulut itu terukur.
Jangan mengeluarkan kata jelek, terlebih kepada anak-anak karena semua anugerah yang kita miliki milik Tuhan. Dewi Motik kemudian memuji Ketua Tim Penggerak PKK Hj Lies F Nurdin yang dinilainya sederhana.

Beruntunglah orang Bantaeng mendapat ibu bupati yang rendah hati dan sederhana seperti ibu Lies, tandas Dewi Motik yang sudah malang melintang menjadi pembicara baik di dalam maupun di luar negeri.
‘’Janganlah karena jabatan dan kekayaan membuat kita sombong sebab ilmu yang kita miliki hanya secuil yang diberikan Tuhan,’’ tambahnya seraya mengingatkan pentingnya menghormati orang dengan segala kelebihannya.
Ini penting, sebab semua orang diberi kelebihan dan kekurangan. Kita patut menyadari itu dan banyaklah berkarya agar kita bisa menjadi pribadi yang bermanfaat terhadap orang lain.

Ia juga mengemukakan pentingnya penguasaan teknologi sebab banyak teknologi yang praktis dan ini sudah banyak dilakukan ibu-ibu dalam berbisnis, misalnya dengan memanfaatkan jejaring sosial.
Ketua TP PKK Bantaeng Hj Lies F Nurdin mengatakan, berbagai kegiatan dilakukan untuk menambah wawasan, terlebih setelah Kabupaten Bantaeng keluar dari binaan Kementerian Daerah Tertinggal.

‘’Kami saling bahu membahu membantu pemerintah dan hasilnya, Bantaeng sejak tahun 2012 telah dinyatakan sebagai Kabupaten Sehat Nasional. Kami juga berhasil meraih Adipura dan sederet penghargaan lainnya,’’ terang istri Bupati Bantaeng itu.
Dari sisi pembinaan keagamaan melalui Majelis Taklim juga mengalami perkembangan dari 50an Majelis Taklim pada 2008 menjadi 467 kelompok Majelis Taklim.

Sejumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjadi salah satu pilar PKK juga berhasil dibina dan kini telah menjadi andalan Provinsi Sulsel, terutama menghadapi berbagai pameran, ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Konselir Menyusui Faradiba Tenrilemba juga menguraikan manfaat ASI bagi ibu-ibu yang baru melahirkan.
T.P PKK Kabupaten Bantaeng - Sulawesi Selatan:

By :

Alamat : Jl. Gelatik No. Kabupaten Bantaeng - Sulawesi Selatan - INDONESIA.

0 komentar :

Posting Komentar