Malaysia Minati Produk UKM Bantaeng
Bantaeng, Sulsel
- Pengusaha negeri Jiran Malaysia dari Sirim Bhd dan
Lembaga Kemajuan Ilmu Ikan Malaysia menyatakan berminat terhadap produk
Usaha Kecil Menengah (UKM) Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Kedua lembaga itu menyatakan berminat dalam bentuk kerjasama, kata Ketua Kelompok UKM Alga`e Herawanty di selah kunjungan Tim Penilai Lomba UKM tingkat nasional di Bantaeng, Jumat.
Menjawab pertanyaan, Herawanty mengakui pengusaha Malaysia yang sudah melihat langsung proses produksi Kelompok UKM Alga`e beberapa waktu lalu berkeinginan kemasan yang lebih bagus.
"Mereka ingin kemasan dari aluminium foil," terangnya. Namun, untuk memenuhi keinginan tersebut, masih sulit karena terkendala dana. Ia juga mengakui, selama ini sudah ada bantuan dana dari PNPM Kelautan Perikanan sebesar Rp15 juta.
Dana sebesar itu akan digunakan untuk membeli mesin pengaduk semi intensif untuk membantu pengadukan. Lembaga tersebut juga membantu untuk peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam bentuk pelatihan, termasuk manajemen, pengemasan dan pengolahan hingga pemasaran, tambah Kepala Seksi Penataan Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Bantaeng, Ir Amriani Anwar.
Selain mesin pengaduk, Alga,e juga membutuhkan peniris minyak agar produknya lebih kering, jelas Herawanty yang mengemukakan, kelompok usahanya berawal dari pembuatan sirup dan selei dari rumput laut.
Kini, UKM Alga`e sudah memproduksi rata-rata enam kilogram kripik yang dipasarkan di pasar tradisional di daerah sekitar Bantaeng hingga ke toko terkemuka di Makassar seperti Toko Ende dan lainnya.
Ia berharap, produk binaan Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng ini bisa lebih banyak dan dipasarkan di pasar moderen seperti produk lainnya.
Menurut catatan Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng, hingga kini sudah 25 jenis bahan makanan olahan yang dibuat Kelompok UKM binaan TP PKK Bantaeng yang sudah berhasil menembus pasar moderen di berbagai kota.
Kedua lembaga itu menyatakan berminat dalam bentuk kerjasama, kata Ketua Kelompok UKM Alga`e Herawanty di selah kunjungan Tim Penilai Lomba UKM tingkat nasional di Bantaeng, Jumat.
Menjawab pertanyaan, Herawanty mengakui pengusaha Malaysia yang sudah melihat langsung proses produksi Kelompok UKM Alga`e beberapa waktu lalu berkeinginan kemasan yang lebih bagus.
"Mereka ingin kemasan dari aluminium foil," terangnya. Namun, untuk memenuhi keinginan tersebut, masih sulit karena terkendala dana. Ia juga mengakui, selama ini sudah ada bantuan dana dari PNPM Kelautan Perikanan sebesar Rp15 juta.
Dana sebesar itu akan digunakan untuk membeli mesin pengaduk semi intensif untuk membantu pengadukan. Lembaga tersebut juga membantu untuk peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dalam bentuk pelatihan, termasuk manajemen, pengemasan dan pengolahan hingga pemasaran, tambah Kepala Seksi Penataan Pesisir Dinas Kelautan dan Perikanan Bantaeng, Ir Amriani Anwar.
Selain mesin pengaduk, Alga,e juga membutuhkan peniris minyak agar produknya lebih kering, jelas Herawanty yang mengemukakan, kelompok usahanya berawal dari pembuatan sirup dan selei dari rumput laut.
Kini, UKM Alga`e sudah memproduksi rata-rata enam kilogram kripik yang dipasarkan di pasar tradisional di daerah sekitar Bantaeng hingga ke toko terkemuka di Makassar seperti Toko Ende dan lainnya.
Ia berharap, produk binaan Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng ini bisa lebih banyak dan dipasarkan di pasar moderen seperti produk lainnya.
Menurut catatan Tim Penggerak PKK Kabupaten Bantaeng, hingga kini sudah 25 jenis bahan makanan olahan yang dibuat Kelompok UKM binaan TP PKK Bantaeng yang sudah berhasil menembus pasar moderen di berbagai kota.
0 komentar :
Posting Komentar